Surah Ad-Dukhan (Asap Yang Tebal Semasa Kiamat)

Posted on 11/20/2010 12:23:00 AM by Amirul Asyraf @ Aime Remy

Munculnya Asap (ad-Dukhan)
Tanda-tanda hari kiamat kubra yang berikutnya adalah munculnya asap. Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ (10) يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ. الدخان: 10-11
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (ad-Dukhan: 10-11)
Ayat ini merupakan ancaman kepada kaum musyrikin Quraisy khususnya dan orang-orang kafir umumnya bahwa Allah subhabahu wa Ta’ala akan menurunkan adzab kepada mereka berupa asap yang akan menutupi mereka seluruhnya.
Para ahli tafsir berselisih pendapat tentang asap di dalam ayat tersebut, apakah yang akhirnya menimpa kaum Quraisy ketika itu berupa panas dan kemarau panjang serta kelaparan? atau asap yang akan datang sebagai tanda hari kiamat yang besar yang disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih?
Di antara mereka yang berpendapat dengan pendapat pertama adalah Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Ketika ada seorang dari negri Kindah menyatakan tentang asap yang akan datang pada hari kiamat yang akan memekakan telinga-telinga kaum munafiqin dan membutakan mata-mata mereka, beliau marah sambil berkata:
مَنْ عَلِمَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلْ: اللهُ أَعْلَمُ، فَإِنَّ مِنَ الْعِلْمِ أَنْ يَقُوْلَ لِمَا لاَ يَعْلَمُ لاَ يَعْلَمُ. فَإِنَّ اللهَ قاَلَ لِنَبِيِّهِ: قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِينَ .
Barangsiapa yang memiliki ilmu maka katakanlah! Dan barangsiapa yang tidak memiliki ilmu maka katakanlah: ‘Allahu a’lam!” Karena sesungguhnya termasuk ilmu adalah ucapan orang pada apa yang dia tidak tahu: “aku tidak tahu”. Sesungguhnya Allah telah mengatakan kepada nabi-Nya: ((“Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan (memaksakan diri”)).
Kemudian Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya kaum Quraisy tidak mau menerima Islam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan atas mereka:
أَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَيْهِمْ بِسِنِيْنَ كَسِنِيْ يُوْسُفَ.
Ya Allah tolonglah aku untuk mengalahkan mereka dengan kelaparan seperti yang terjadi pada zaman nabi Yusuf. (HR. Bukhari dalam Kitab Tafsir dan Muslim dalam Shifatul Qiyaamah).
Maka terjadilah kemarau panjang dan kelaparan, hingga sebagian mereka binasa dan sebagian lainnya memakan bangkai-bangkai dan tulang-tulang. Ketika itu setiap orang melihat seakan-akan di antara langit dan bumi ada asap. (Atsar riwayat ad-Darimi juz 1/62; Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayaanil Ilmi, juz 2/51; Baihaqi dalam al-Madkhal no. 797; al-Khathib al-Baghdadi dalam al-Faqiih wal Mutafaqih; melalui nukilan Hilyatul Alimi al-Mu’allim, hal. 59)
Pendapat ibnu mas’ud radhiallahu ‘anhu ini sesuai dengan konteks ayat di atas yang mengancam kaum Musyrikin Quraisy. Namun demikian, tidak menafikan ancaman umum kepada seluruh orang-orang kafir dan musyrikin dengan asap yang turun menjelang hari kiamat kelak. Karena dalil-dalil yang shahih tentang tanda-tanda kiamat kubra sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah di antaranya adalah munculnya ad-dukhan (asap).
Kemarahan yang diucapkan oleh Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu di atas bukanlah karena beliau menafikan munculnya asap menjelang hari kiamat, tetapi karena beliau mengerti orang tersebut berbicara tanpa ilmu dengan mengatakan bahwa asap tersebut dapat membutakan mata dan memekakan telinga. Karena dalam riwayat lain, Ibnu Mas-’ud mengatakan ada dua asap, salah satunya telah terjadi dan yang lain akan datang menjelang hari kiamat.
Dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَادِرُوا بِاْلأَعْمَالِ سِتًّا طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوِ الدُّخَانَ أَوِ الدَّجَّالَ أَوِ الدَّابَّةَ أَوْ خَاصَّةَ أَحَدِكُمْ أَوْ أَمْرَ الْعَامَّةِ . رواه مسلم في الفتن وأشرط الساعة
Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari arah barat, datangnya asap, munculnya Dajjal, keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat berbicara), kematian atau datangnya hari kiamat yang merata. (HR. Muslim dalam al-Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah).





Sumber: http://harmoniinn.blogspot.com/
Dan Aramagedon 2012
Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum.

Marilah kita sama2 memuji dan memuja Allah SWT yang mencurahkan limpah kurniaNya yang begitu banyak, memberikan kenikmatan yang begitu banyak sehingga kita tak mampu menghitungnya.

Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad saw serta keluarga dan para sahabat yang mulia dan orang2 yang istiqamah mengikuti Baginda.

Asap akibat letusan di Eyjafjallajökull, Iceland baru-baru ini

Di bawah ini dicatat terjemahan ayat-ayat tentang suasana alam akhirat seperti yang digambarkan dalam surah ad-Dukhan, surah ke 44 dalam al-Quran al-Karim.

Menurut tafsir Ahmad Sonhadji, surah ini diturunkan di Makkah selepas turunnya surah az-Zukhruf, Ad-Dukhan ertinya asap. Dinamakan surah ini ad-Dukhan kerana Allah menjadikan asap tebal seperti kabus hitam yang menutupi langit menyebabkan cuaca gelap bagi mempertakuti atau memberi peringatan kepada yang tidak mahu percaya kepada hari kiamat dan pembalasan; sebagaimana yang Allah nyatakan dalam ayat 10 dalam surah ini.

Dalam ayat 10, dinyatakan maksudnya : "Oleh itu tunggulah (wahai Muhammad) semasa langit membawa asap kemarau yang jelas nyata (yang menyebabkan kebuluran yang dahsyat)", (10)

Berikut adalah suasana alam akhirat seperti dalam ayat 40 hingga ayat 59 daripada surah ad-Dukhan. Terjemahan ayat itu sendiri sudah memberikan gambaran kepada kita apa yang akan berlaku di akhirat nanti.


Sesungguhnya hari pemutusan hukum untuk memberi balasan, ialah masa untuk mereka semua berhimpun; (40) Iaitu hari seseorang kerabat atau sahabat karib tidak dapat memberikan sebarang perlindungan kepada seseorang kerabat atau sahabat karibnya dan mereka pula tidak akan diberikan pertolongan (untuk menghapuskan azab itu), (41) Kecuali orang yang telah diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah jualah yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. (42)


(Ingatlah), sesungguhnya pokok Zaqqum; (43) (Buahnya) menjadi makanan bagi orang yang berdosa (dalam Neraka). (44) (Makanan ini pula panas) seperti tembaga cair, mendidih dalam perut; (45) Seperti mendidihnya air yang meluap-luap panasnya. (46)


(Lalu diperintahkan kepada malaikat penjaga Neraka): Renggutlah orang yang berdosa itu dan seretlah dia ke tengah-tengah Neraka. (47) Kemudian curahkanlah di atas kepalanya (azab seksa) dari air panas yang menggelegak. (48) (Serta dikatakan kepadanya secara mengejek): Rasalah azab seksa, sebenarnya engkau adalah orang yang berpengaruh dan terhormat (dalam kalangan masyarakatmu) (49) (Kemudian dikatakan kepada ahli Neraka umumnya): Sesungguhnya inilah dia (azab seksa) yang kamu dahulu ragu-ragu terhadapnya! (50)


Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa (akan ditempatkan) di tempat tinggal yang aman sentosa. (51) Dia itu di dalam beberapa taman Syurga, dengan mata air-mata air terpancar padanya, (52) Mereka memakai pakaian dari kain sutera yang halus dan kain sutera tebal yang bersulam; (mereka duduk di tempat perhimpunan) sentiasa berhadap-hadapan (di atas pelamin masing-masing). (53) Demikianlah keadaannya dan Kami jadikan kawan teman mereka bidadari-bidadari yang putih melepak, lagi luas cantik matanya. (54) Mereka meminta di dalam Syurga itu tiap-tiap jenis buah-buahan (yang mereka ingini), dalam keadaan aman sentosa. (55) Mereka tidak merasai kematian dalam Syurga itu selain daripada mati yang mereka rasai (di dunia) dahulu dan Allah selamatkan mereka dari azab Neraka; (56) (Mereka diberikan semuanya itu) sebagai limpah kurnia dari Tuhanmu (wahai Muhammad); yang demikian itulah kemenangan yang besar. (57)


Maka sesungguhnya tujuan Kami memudahkan Al-Quran dengan bahasamu (wahai Muhammad), ialah supaya mereka (yang memahaminya) beringat dan insaf (untuk beriman dan mematuhinya). (58) (Kiranya mereka tidak berbuat demikian) maka tunggulah (wahai Muhammad akan kesudahan mereka), sesungguhnya mereka juga menunggu (akan kesudahanmu). / (59)


















Pelbagai kesukaran timbul akibat letupan gunung berapi di Iceland baru-baru ini; kesukaran di dunia dibandingkan dengan kesukaran di akhirat ibarat secubit kek yang dirasai atau setitis air daripada seluas lautan.

Antara Kesan-kesan yang mungkin berlaku akibat debu gunung berapi ialah pencemaran udara, air dan bumi, pembinaan tergendala, ekonomi lumpuh (Perniagaan perlahan kerana pengangkutan, operasi dll urusan lambat), sektor pertanian, sektor pelancongan turut terjejas dan pelbagai lagi.

Boleh lihat banyak lagi gambar berkenaan kesukaran yang dialami oleh manusia apabila asap dikeluarkan oleh Allah SWT. Asap di akhirat nanti akan lebih daripada ini.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...